My Work

Perubahan yang Berharga


‘Perubahan’, satu kata namun bisa saja menjadi beribu makna. Berbagai pandangan tentang perubahan pun bervariatif, tetapi yang jelas perubahan merupakan suatu entitas ataupun bentuk yang mencirikan usaha atau proses yang dijalankan seseorang atau kelompok orang dengan visi, misi, dan tujuan yang satu, yaitu  ‘menjadi lebih baik’.

Karena konteksnya adalah ke arah lebih baik, maka perubahan akan selalu dikaitkan dengan usaha kerja keras yang tidak serta merta instan. Di dalamnya ada keringat yang dikucurkan, ada pengorbanan yang dijalankan, ada resiko yang dihadapkan, serta ada berlika-liku masalah yang dikalahkan.

Memimpin dengan Merubah
            Ketika kita menilik kembali pada hakikat manusia sebagai seorang khalifah. Maka di dalam perjalanan mempertanggungjawabkan kekhalifahan kita ada suatu upaya untuk mengubah sekaligus membangun  suatu keadaan yang buruk menjadi keadaan yang lebih baik. Ya, lebih tepatnya ada perubahan dalam perjuangan. Pernah suatu saat Bapak Proklamator Indonesia, Bung Hata berkata, “kita tidak perlu tepuk dan sorak kalu kita tak sanggup berjuang”. Ya, memang kita tidak ingin pemimpin yang tak sanggup berjuang, yang melulu berpijak hanya pada teriak dan selogan belaka, bukan pada kenyataan.
            Ketika ketika berbicara tentang perubahan, yang terbesit dalam pikiran kita mungkin adalah adanya hal, seorang, ataupun sekelompok orang yang melakukan perubahan. Dan tentunya dikaitkan dengan sesuatu yang memimpin ataupun yang dipimpin, entah itu diri kita sendiri ataupun orang lain.
Ya, memimpin adalah kenyataan yang tak bisa ditolerir, kenyataan dalam berbuat di dunia yang serba nyata. Memimpin bukan sekedar memimpin apalagi hanya sekedar ‘memimpi’. Memimpin sepertinya tidak hanya menduduki takhta lantas kemudian berbicara, memimpin juga sepertinya bukan hanya sekedar mengisi jabatan lantas meninggalkan kewajiban. Memimpin bukan pula barang obralan. Tentunya kita tidak ingin melihat lagi lebih banyak pemimpin yang berjuang saat berebut kekuasaan tetapi tidak bisa berjuang ketika kekuasaan didapatkan. Lantas apa yang membuat kita gelisah dan bertanya-tanya mengenai seperti apa pemimpin itu ketika orang menengok ke kanan dan ke kiri dan tak pula merasakan menemukan sosok yang sepadan dengan tantangan zaman?.
Memimpin adalah seni dan teknik untuk merubah, merubah status sosial masyarakat, ummat, bangsa, atau negara ke arah yang lebih baik. Di dalam memimpin inilah unsur perubahan dinyalakan dengan kobaran semangat yang berkobar.

Basis Kepemimpinan
            Untuk menjawab pertanyaan diatas ada baiknya kita melihat segala hal yang bisa dijadikan dasar dalam memimpin. Ya, sejatinya pemimpin adalah dia yang memiliki kepribadian yang luhur, berkarakter kuat dan cerdas, bervisi, berkomitmen dan berkonsisten, bertanggungjawab, dan tentunya menjadi suri teladan bagi bawahannya dan rakyat yang dipimpinnya.
            Tugas pertama dari seorang pemimpin adalah mendidik orang yang dipimpinnya, mendidik rakyatnya, bukan memperalatnya. Artinya, menyelami perasaan dan pikiran rakyat yang dipimpinnya serta memberikan inspirasi agar rakyatnya bisa keluar dari kesulitan yang membebaninya. Bahkan memimpin pun adalah bisa memberikan pencerahan kepada rakyatnya agar rakyat pun bisa ikut andil dalam menciptakan perubahan yang dilakukan. Karena sejatinya jika negara, bangsa, lembaga, ataupun organisasi tidak akan bisa berjalan tanpa ada rakyatnya.

Pengharapan untuk Perubahan
“Setiap dari kamu sekalian adalah pemimpin, dan setiap dari kamu sekalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya”. Kalimat itulah yang nampaknya harus menjadi pedoman bagi semua orang. Mengapa demikian? Ya, karena yang terbesar itu adalah nafsu,  yang terberat itu adalah amanah, yang abadi itulah amal kebaikan, dan yang pasti itulah kematian. Maka dari itu, kepemimpinan adalah kenyataan yang tidak terbantahkan-yang setiap inchi darinya akan dipertanggung jawabkan kelak.
Ya, dengan adanya tongkat estafet kepemimpinan, semoga saja akan melahirkan sebuah organisasi, lembaga, bangsa, dan negara yang bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. “Baiknya peradaban suatu bangsa akan dihasilkan oleh pemimpin yang berperadaban tinggi. Sebaliknya, buruknya peradaban bangsa akan dihasilkan oleh pemimpin yang berperadaban buruk”. (Ahmad Syafii Maarif). Semoga saja akan muncul kepemimpinan dan perubahan yang nyata pula....!!




Potret Kata Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.