Suplemen protein kerap menjadi andalan bagi
mereka yang mendambakan tubuh berotot dengan guratan sixpack. Tetapi waspadalah
karena suplemen yang banyak dijual di pusat-pusat kebugaran itu punya efek samping
berbahaya.
The British Dietetic Association (BDA)
menyebutkan protein tambahan dalam dosis tinggi bisa menyebabkan berbagai
gangguan kesehatan sperti kerusakan ginjal dan liver.
Kandungan suplemen protein itu sendiri masih
belum jelas. Produsen mengatakan selama 11 tahun terakhir ini produk mereka
cukup aman, buktinya hanya 11 konsumen yang melaporkan adanya efek samping.
Jane Griffin, mantan ahli nutrisi atlet
olimpiade Inggris mengatakan, makin banyak protein yang dikonsumsi, makin
banyak yang harus dikeluarkan tubuh.
"Orang yang mengonsumsi protein dosis
tinggi banyak yang menderita gangguan ginjal karena tingginya jumlah protein
yang harus mereka singkirkan," kata Griffin. Tubuh memang memerlukan
protein untuk pembentukan otot dan para penggila bentuk tubuh berotot
menggunakan protein dosis tinggi supaya ototnya lebih cepat terbentuk.
Euromonitor, yang melakukan penelitian
tentang marketing memperkirakan industri suplemen olahraga tumbuh 15 persen
tahun lalu. Sekitar satu dari
lima orang yang pergi ke gym lebih dari dua kali seminggu juga diketahui
menggunakan suplemen, baik itu dalam bentuk bubuk atau camilan batangan. Departemen Kesehatan Inggris
merekomendasikan pada orang dewasa untuk menghindari konsumsi protein lebih
tinggi dari yang dianjurkan (55,5 gr untuk pria, dan 45 gr untuk wanita).
Salah satu kandungan dalam suplemen olahraga
yang dianggap berbahaya adalah DMAA. Stimulan tersebut dijual dalam bentuk
minuman kocok (shake) pembakar lemak.
Richard Cook (22) mengaku selama empat tahun selalu mengonsumsi suplemen
protein dan juga rutin minum shakes pembakar lemak antara 4-7 gelas setiap
hari. Ia pun mengalami efek samping yang tidak mengenakkan.
"Saya merasa seperti minum obat. Sering
merasa gemetar dan mudah marah," katanya. Meski saat ini ia masih
mengonsumsi suplemen protein dan kreatin, tetapi ia sudah tidak lagi minum
shakes. Asosiasi Produsen
Makanan Kesehatan, yang mewakili industri suplemen, mengatakan produk suplemen
kebugaran mereka aman dan sudah diakui konsumen. Dalam laman Facebook mereka
menulis, selama aturan pakai ditaati, seharusnya tidak ada efek samping yang
bisa merugikan kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar