Kemampuan terbang burung albatross, sejenis burung laut,
memberikan inspirasi untuk mendesain pesawat canggih yang mampu terbang efisien.
Dengan metode terbang yang melambung tinggi
dinamis, burung yang memiliki lebar sayap 3,7 meter ini mampu terbang ribuan
kilometer tanpa mengepakkan sayapnya sama sekali. Maka tak mengherankan
albatross dinobatkan sebagai ahlinya penerbangan efisien.
Para peneliti coba menganalisa bagaimana albatross menaikkan
tubuhnya secara signifikan. Insinyur Kedirgantaraan Jerman Johannes Traugott
dan rekan-rekannya mencoba memetakan pola penerbangan ala Albatross. Burung ini
pertama-tama terbang rendah di permukaan, namun tiba-tiba dia menuju ke arah
angin untuk mencapai posisi yang lebih tinggi.
Pertama setelah mencapai ketinggian 15 meter, albatross
berputar di bawah angin. Lalu meluncur dengan mudahnya untuk kemudian mulai
terbang tinggi lagi. Semua ini didukung oleh anatomi albatross yang
memungkinkan untuk terbang jauh dan tinggi dengan energi yang efisien.
Dia memiliki otot khusus di masing-masing bahunya. Sehingga
burung tersebut bisa mengunci sayapnya di satu posisi. Kualitas anatomi ini
sama dengan bagian sayap di pesawat. "Ada aplikasi yang cocok untuk pesawat terbang
yang harus tetap berada di udara selama memungkinkan. Untuk penerbangan yang
diperpanjang di mana tujuan utamanya adalah bertahan di udara selama yang Anda
bisa," kata Traugott dari Technical University of Munich.
Pengaplikasian proses evolusi ke dalam ilmu teknik disebut
biomimikri atau biomimetics. Biomimikri merupakan ilmu yang menempatkan objek
alam, khususnya makhluk hidup sebagai model perancangan dan proses, menirunya
dan diaplikasikan dalam teknologi modern.
Janine Benyus, Presiden dari 3,8 Biomimicry Institute
mengungkapkan, albatross mampu merasakan perubahan kecil dari tekanan udara dan
arah angin. "Agar dapat melakukan hal tersebut, kita membutuhkan sensor
yang sangat sensitif pada pesawat masa depan kita," kata Benyus.
Beberapa produsen pesawat terkenal dunia seperti Boeing dan
Airbus juga menggunakan biomimikri untuk evolusi industri. Mereka menerapkan
cara terbang burung untuk mendesain dan mengembangkan model sayap-sayap pesawat
serta menghasilkan sensor yang lebih positif terhadap angin. Dengan begitu maka
dapat membuat perjalanan udara di masa depan lebih hemat, bersih,dan cepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar