My Work

Misteri

Suatu saat nanti, sungguh kau akan sampai di titik tempatmu berhenti dari berlari. Kau akan sampai dimana waktu telah memberimu banyak arti. Tetapi kau tak akan pernah mengemis mengembalikkan yang pergi dan memulangkan yang hilang. Memberikan kau kesempatan untuk mengerahkan segala kemampuan yang ada dalam dirimu. Kau tak akan pernah menyesal, juga tak akan pernah menyalahinya.
 Suatu saat nanti, kau juga akan sampai di tepi jurang tertinggi yang pernah ada. Di bawahnya sungai-sungai imajinasi mengalir indah. Di atasnya awan harapan melukis langit. Di depannya, cakrawala keberanian menyapu seluruh pandangan. Memberimu kesempatan yang membingungkan. Seperti sepersekian detik kesadaran diantara keberanian dan ketakuatan. Memaksamu memilih melompat, terbang, atau berhenti, kembali ke belakang. Tetapi justru itulah yang memberimu kesempatan untuk mengenali jati diri yang tak lagi mudah dicari.
 Suatu saat nanti, kau akan menyadari, sekalipun terkadang membuatmu buta tak terperi. Menyadarakanmu bahwa salah satu anugrah adalah kedua kaki yang membawamu mengelilingi bumi. Menapaki tanah perjuangan yang tertetesi peluh pengorbanan di seluruh penjuru. Walau kadang kau temukan luka yang menyayat kaki. Lantas kau membiarkannya. Kau punya kesempatan untuk istirahat dan menikmati luka itu kering dengan sendirinya. Hingga waktu pun kembali terhenti, menyadarkanmu bahwa dalam hidup ada hal-hal yang perlu diperjuangkan, hal-hal yang layak ditunggu, dan hal yang patut dinikmati.
 Suatu saat nanti, kau tak lagi sendiri berdiri di tepi jurang. Ada orang-orang yang hadir di sisimu. Mengajakmu memilih pilihan yang terbaik untuk kebaikannmu. Mendorongmu hingga batas aman terjauh bagimu atau melompat melepaskan semua beban yang ada, terbang membayar segala ketakutan, terbang sebas-bebasnya.
 Suatu saat nanti, barangkali ada seyuman yang kau paksakan. Meskipun kau tahu kebahagian dan tawa yang dipaksakan akan selalu menyesakkan dada. Ketika itu terjadi, katakanlah pada dirimu, tak ada lagi paksaan yang menyesakkan. Seperti bilah pedang yang menusuk diantara kegembiraan dan keceriaan.
 Suatu saat nanti, biarlah waktu mengajarimu cara terbaik memilih semua pilihan yang ada. Hingga kau merayakannya penuh rasa syukur dan merasa cukup. Itu pulalah yang membangunkanmu dari tidur panjangmu, menikmati mimpi-mimpi yang seolah tak punya muara.

Potret Kata Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.