My Work

Saat

Kadang ‘saat’ selalu membutmu menyakitkan. Menuggu dan berharap. Pun terkadang sama menyakitkan ketika apa yang kau tunggu dan kau harapakan hingga kini tak ada dalam genggamanmu. Saat, sungguh menjadi asa yang tak pernah terbayangkan. Saat, jika itu masa yang tepat, sungguh dia tak akan pernah berkhianat. Karena tak ada bukan yang pernah mengira apa yang akan terjadi dan seberapa penting dia akan membawamu kepada kehidupan yang penuh arti.
ketika kau berharap, seperti kau menggenggam mentari-mengepalkan tangan seraya mengangkatnya ke atas-berharap kau akan mendapatkan sinarnya setiap saat. Ah, apalagi jika kau tahu sinar itu sejatinya selalu ada di dalam genggamanmu. Karena akan selalu ada sinar yang menyinarimu. Menyinari kehidupanmu, Hanya menyoal menemukan atau belum saja. Hanya menyoal sadar dan tidak saja. Maka itulah, selalu ada pengertian yang benar-benar perlu memahami. Maka itulah, terkadang pula menunggu yang selalu menyakitkan. Maka itulah, terkadang hati seakan tak akan pernah menerima. Maka itulah, terkadang ada asa yang selalu enggan bercerita.
Ya itulah luka kesakitan. Akan selalu ada masanya. Walau terkadang kau perlu menunggu bagaimana luka itu mengering, membiarkan luka itu menyesuaikan kembali lagi dengan lingkungannya yang sama sekali baru. Atau bahkan ketika kau merasa perlu untuk mengatasinya langsung-bergegas mengobatinya. Sama seperti roda. Ada masa ketika kau harus di atas, Melihat segalanya dari atas-satu saputan pandangan. Bahwa semuanya ada dalam genggamanmu, ada dalam tatapanmu. Aduhai, tetapi roda sungguh adil. Cepat atau lambat dan kepastian itu pasti melekat, kau akan berada pada masa ketika kau harus di bawah. Melihat segalanya secara apa adanya-sederhana-merasakan hal perih yang tak pernah sebelumnya kau rasakan. Pontang-panting. Maka, hanya soal waktu, roda akan menggiringmu kembali ke masanya yang tepat untukmu.
Dan ketika kau tahu, bahwa menanggakan asa tak semudah mengedipkan mata- menghilangkan sekejap setiap keindahan yang telah kau nikmati. Maka, hematlah menitikkan air mata. Karena selalu saja ada hal-hal lain yang lebih penting untuk kau basahi mata indahmu.
Baiklah, barangkali ada hal-hal yang kau tak mengerti. Tetapi percayalah bahwa semuanya selalu ada arti. Karena kau sangat tahu bahwa hidup ini selalu mempunyai skenario yang amat sangat indah. Seolah kisahnya tak ada muaranya. Menerbangkan yang melihat dan mengindahkan apa yang orang lain rasakan. Sama seperti ketika kau mewarnai hidupmu dengan kuas dan cat-cat yang berwarna-warni. Kau akan merasakan keindahan kolaborasinya. Kau akan merasakan setiap goresan warna yang terlukiskan. Karena warna itulah kau akan berupaya membuat yang lain merasa nyaman di dekatmu, merasakan pancaran warna yang kau torehkan, merasakan kehidupan yang penuh warna.
Ah, sudahlah. Seperti yang selalu kuisyaratkan. Ada hal-hal yang tak bisa dipaksakan.  Meskipun kau tahu jika itu dipaksakan, sungguh amat sangat menyesakkan. Seperti sembilu yang menusuk hati. Menikam asa dengan derita. Ah, sudahlah. Karenanya kau sungguh paham-tentang masa yang selalu bewarna. Sungguh sangat paham, kerananyalah kau telah menapaki jejak kakimu di waktu yang cukup lama dan tempat yang selalu berbeda-untuk kau pahami segalanya. Percayalah, bersabarlah, kelak akan ada suatu pilihan hebat dari perjalanan yang hebat. Maka kau akan menemukan alasan mengapa suatu saat itu pada akhirnya akan tersenyum kepadamu. Membolak-balikkan yang tadinya dipaksa menjadi sukarela, terhina menjadi dibuituhkan, ditinggalkan menjadi dibutuhkan.
Ah ya, sudahlah, kelak kau akan menemukannya. sama seperti kata-kata yang tak sempat tertulis ini. Bahwa diluar sana banyak sekali kisah yang tak kau jumpai disini. Tidak seperti menduga yang tak terkira. Yang pasti, itu selalu tersimpan dalam hati. Biarlah hal-hal yang lain yang akan memberitahumu banyak arti.[redza]

Potret Kata Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.