Hanya
masalah waktu...!!. Itu saja. Ya benar, itu saja.
Mungkin
kita seringkali iri, jika kita melihat teman kita-seumuran kita, atau bahkan
lebih muda dari kita telah mulai terlihat jejak-jejak kesuksesaannya. Mereka
pernah menapakkan kakinya di negeri orang, mereka sudah bisa mencari biaya
sendiri, mereka telah banyak berprestasi menjulang, dan yang lainnya lagi.
Aiih.. ingin rasanya diri ini menjadi mereka. Ya, jikalau memang kita
diciptakan bisa berpindah nyawa. Maka sudah pasti akan kupilih. Ya, tapi itu
hanyalah angan-angan yang tidak akan pernah terwujud sampai kapanpun.
Aiihh,,,iri..
Namun apadaya tangan tak sampai. Saat ini kita hanya bisa diam. Ikut merasa
bangga punya teman seperti mereka. Namun tetap saja kawan, hati ini tidak bisa
berbohong. Pastinya kita pun ingin seperti mereka. Dibangga-banggakan oleh
banyak orang. Menjadi inspirasi banyak orang. Siapa yang tidak mau?. Aahh,
mereka-mereka sih hanya gombal doang bagi yang menolaknya. Mustahil. Ya, karena
bagi setiap mereka yang memiliki hati, tidak akan menolaknya, apalagi
mengabaikannya.
Ya,
saya yakin semua orang pasti punya mimpi, cita-cita, impian, harapan. Ingin
berprestasi menjulang, dibangga-banggakan orang, jadi inspirasi banyak orang,
selalu menginjakkan kakinya di negeri orang, atau apalah yang mendukung impian
anda. Dan saya pun yakin, kita pasti pernah berusaha untuk mendapatkannya. Tapi
terkadang, karena beberapa hal, di pertengahan jalan, kita patah semangat,
lantas kita memilih unutk berhenti sejenak menggapai impian kita, atau kita
lebih memilih tidak meneruskan perjuangan mencari impian kita. Aiih,,
lagi-lagi. Itulah manusia.
Dulu
aku tidak pernah bermimpi lebih untuk bisa sekolah diluar kota. Merantau jauh
dari orang tua. Jangankan merantau. Bahkan, bisa melanjutkan sekolah pun
Alhamdulillah. Namun, Allah punya jalan lain. Pada akhirnya aku bisa menyelesaikan
sekolahku di Jogjakarta, dan melanjutkan sekolah di Surakarta. Dan mungkin
Allah punya jalan lain yang sangat iStimewa untukku. Dan aku percaya itu.
Akan
kuceritakan lagi kepadamua kawan. Sedikit saja. Bahwa sejujurnya, aku pernah
punya mimpi, bahwa suatu saat nanti aku berjanji, bahwa aku ingin berkeliling
dunia. Menginjakakan kaki ini di negeri orang, melihat kuasa Sang Pencipta di
negeri orang, melihat luasnya dunia, melihat saudara-saudara kita di negeri
orang, belajar banyak hal di negeri orang. Ya, paling tidak, aku bisa
berkesempatan melanjutkan menuntut ilmu di negeri orang.
Banyak
hal yang semakin memotivasi diriku untuk bisa pergi kesana. Bukankah sudah
kuceritakan di awal, kalau terkadang kita merasa iri dengan teman-teman kita
yang lebih dulu mencapai bagian dari kesuksesannya. Menginjakkan kakinya di
negeri orang. Ya itulah yang bisa kuceritrakan di kehidupannku. Bayak
teman-temanku yang lebih dulu berkelana ke negeri orang, bisa menghasilkan
biaya hidup sendiri, bisa mendapatkan prestasi yang menjulang. Sedangkan aku,
ah..hanya sebagai bejana tak berisi. Kosong. Tidak ada apa-apanya.
Namun
kawan, bersyukurlah aku, karena paling tidak aku masih bisa diberi kesempatan
untuk menggunakan otak rasionalku, akal sehatku. Memang Allah benar-benar Sang
Maha Pengatur yang tak tertandingi. Aku bersyukur, sebab aku masih bisa berkesempatan
untuk belajar lebih banyak lagi, berjuang lebih keras lagi, agar kelak di suatu
saat nanti aku benar-benar bisa meraih apa yang telah aku impikan. Menunggu dan
berharaplah. Dengan menunggu maka anda bersabar, dan dengan berharap, maka anda
berdoa Itu saja. Hanya masalah waktu. Mungkin waktu kita bukan saat ini. Mungkin
saja di waktu yang akan datang. Entahlah, tapi yang jelas, aku percaya. Wa Allahu alam. Hanya Allah sang Maha
Kuasa yang Mengetahui.
Surakarta,
3 Mei 2013
-Redza Dwi Putra-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar