Bukankah
kita telah berjanji bersama. Membacakan janji-janji yang akan kita pegang
bersama.
Dahulu
memang kita berjanji akan menembakkan anak panah ini ke arah manapun yang kita
suka. Lantas, kita membiarkan sang anak panah ini terbang tinggi setinggi-tingginya,
sejauh-jauhnya. Terbang tinggi membelah
angkasa, menjulang di langit biru. Dan bukankah kita akan membiarkan sang anak
panah ini menancap di suatu tempat tertinggi di bumi ini suatu saat kelak.
Entahlah. Biarlah sang anak panah ini terbang mengelilingi bumi sesuka hati.
Ya, biarkanlah. Dan percayalah, suatu saat nanti, selama engkau telah
menembakkan anak panah ini dengan keikhlasan dan kesungguhan, maka lihatlah.
Lihatlah sang anak panahmu yang akan menanacap di suatu tempat tertinggi yang
engkau inginkan. Itu saja dan tidak ada yang lain. Akankah kita tetap akan
menjadi sang anak panah yang terlahir dari negeri ini?. Entahlah. Lihat saja
esok hari.
#
Renungan 15 Mei 2011 (Yogyakarta)
Surakarta,
21 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar