Bahkan untuk sekedar
urusan mengumpat-umpat, gerundel, atau apaalah istilah kita menyebutnya, kita
masih bisa dibilang tidak tahu apa-apa kok. Ya, karena bisa jadi kita tidak
mengetahui sesungguhnya Apa yang direncanakan, apa yang dituju, atau karena bisa jadi karena
kita belum pernah mengalami lantas kita mengumpat-umpat seenaknya, parahnya
lagi kita mengumpat-umpat di belakangnya dan kita menyabarluaskannya ke yang lain.
Bilang tidak becuslah,
bilang asal-asalanlah, bilang tidak tahu dirilah. Aiih....sudahlah, pekerjaan
itu hanya membuang-buang waktu kita, masih banyak hal yang harus dilakukan
ketimbang sekedar mengumpat-umpat. Atau lebih baik kita ikhlas menerima,
penerimaan yang tulus, atau jika memang keadaan nyata tetap seperti yang tadi,
asal-asalan atau apalah, maka coba bersikaplah layaknya seorang revolusioner..
Ya, itu artinya ketika kita berkesmpatan melakukan hal yang demikian itu, maka
kita harus merubahnya menjadi yang lebih baik. Bukan begitu kan??..hehe
Yang perlu kita sadari
memang siapa sih kita? tahu apa? pengalaman aja belum ada sudah
berani-beraninya menjelek-jelekkan
orang..!!. Sadarlah kalau kita itu kenyataannya memang
belum tahu apa-apa, belum berpengalaman, belum berilmu banyak.
Sudahlah,
ikhlas saja. Tidak ada yang rugi kan kalau kita ikhlas?. Ambil saja hikmah dari
semuanya. Percaya deh, semua pasti ada hikamhnya. Kalu engaku belum merasakkannya,
bukan berarti itu tidak ada, buka. Bisa jadi
engaku akan merasakkannya kelak
di kemudian hari.
Redza Dwi Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar