#Malaikat
penjaga
Engkau benar. Engkau rela membiarkan
cahaya mentarimu mengelilingi bumi. Membiarkan mereka terbang dengan sayap
kegigihan, membiarkan mereka menari-nari diatas api cobaan, merelakan cahaya
yang engkau harapakan-redup tak terlihat olehmu sementara waktu. Wahai malaikat
penjaga kami...!!. ada maksud lain dibalik semua itu. Ya, ada bintang diantara
kegelapan malam. Bukankah engkau hanya berharap agar mentarimu tetap bersinar
di puncak tertinggi sana?.
Engkau benar. Engkau mengajarkan
kami keberanian untuk berkelana ke sudut terpencilpun. Di saat kondisi mengharuskan
kami mundur sekali, namun engkau mengarahkan kami untuk maju dua kali. Engkau
menanamkan kami keikhlasan, penerimaan yang tulus, kesederhanaan. Engkau
mencontohkan kepada kami agar belajar kesabaran dari orang yang gelisah,
belajar kedermawanan dari orang yang kikir, belajar kegigihan dari orang yang
seringkali gagal.
Engkau
benar. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus
mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang
tulus. Tak ada yang perlu disesali. Tak ada yang perlu ditakuti. Biarkan kami berkelana
sebagaimana mestinya. Biarkanlah angin merengkuh kami, membawa kami pergi entah
kemana. Lantas kami akan mengerti, kami akan memahami, dan kami akan menerima.
Engkau benar. Bahwa hidup penuh dengan
keberagaman. Berbagi keindahan, menerbarkan cinta, menyemai kebaikan, memahami
cobaan, menyayangi sesama, mengindahkan kehidupan. Maka kami akan tersenyum,
meyakini dalam hati bahwa kehidupan adalah milik-Nya, kami akan merasa bahwa
kehidupan yang indah adalah titipan dari-Nya, kami akan bahagia bahwa kalianlah
orang terhebat dalam hidup kami wahai malaikat penjaga kami. Ayah Ibu..!!
Surakarta,
20 Juli 2013
Oleh: Redza Dwi Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar