My Work

Sepotong Hati

Bukankah kita hanya memiliki sepotong hati?.
Ya, hati yang hanya sepotong. Yang entah seperti apakah kondisisnya. Hati tetaplah hati. Dia mempunyai perasaan. Perasaan yang indah. Atau bahkan sebaliknya bisa saja keindahannya tertutupi dengan luka-luka yang tersayat. Maka yang muncul adalah perasaan yang tidak mengindahkan.
Memang teramat benar, hati yang baik membawa kepada kehidupan yang baik pula. Tetapi bagaiamanapun kondisinya hati kita tetaplah sepotong. Lantas dimanakah potongan yang lain itu?. Lagi-lagi hal itu serba misterius.
Dia ada dimana-mana. Di tempat terjauh sekalipun. Yang engkau bahkan sekalipun belum pernah mendatanginya. Yang bahkan engkau sekalipun tidak pernah mengenal sebelumnya. Dia tersenyum ramah kepadamu nun jauh dari sana. Dia melihat kepadamu pun nun jauh disana pula. Dia dekat denganmu sekalipun dia ada di tempat terjauh sekailipun. Dia mengahampirimu ketika dia hendak pergi. Meskipun seharusnya kau tahu, potongan lain itu-yang memutuskan untuk pergi, namun potongan hati yang lain-yang ada di dalam dirimu membujukmu agar tetap tegar. Tetapi tu adalah hal yang amat menyulitkan. Dan kalimat itu mungkin saja benar, ketika potongan itu pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu. Dan bahkan membawa lebih dari separuh hatimu.
Atau bahkan sebaliknya dia ada di dekatmu. Yang engkau seringkali mengunjunginya. Yang bahkan engkau sudah amat sangat paham terhadapnya. Yang engkau paham kondisinya. Dia tersenyum hangat kepadamu yang ada di dekatmu. Dia melihatmu sekalipun engkau tidak meliahatnya. Dia dekat denganmu sekalipun kedekatannya datang dari jauh. Meskipun kau tahu potongan lain itu-yang menghampirimu ketika potongan yang lain dalam dirimu hendak meninginggalkannya. Lagi-lagi menahanmu agar tetap tegar. Dan itupun hal yang amat menyulitkan. Mungkin saja benar, dia datang dengan potongan itu, potongan dari hatimu. Dan bahkan kedatngannya membawa lebih dari separuh hatimu.
Dia ada kapanpun. Yang entah kita bahkan kita tidak menyadarinya. Yang lalu, saat ini, esok hari, setiap waktu. Dia mencoba menemukannmu. Menemukanmu di sudut terkecil sekalipun. Atau bahkan kamu yang menemukannya. Menemukannya diantara kesempitan. Menemuknnya diantara hal yang tak terkira.
Hei...dan ternyata bisa jadi dia adalah potongan lain itu. Potongan yang merapatkan dari separuh hatimu. Walaupun engkau sekalipun tidak menyadarinya. Karena, memang lagi-lagi hal itu serba misterius. Potongan itulah yang akan membantumu mengindahkan keseluruhannya saat potongan di dalam dirimu kurang indah. Potongan itulah yang akan terus lebih mengindahkan ketika potongan di dalam dirimu yang sudah indah ingin mencoba untuk terus mengindahkannya. Karena semua itu sungguh spesial, sama spesialnya dengan milikmu. Tidak peduli sesederhana apa pun itu. Sepanjang  ada pemahaman yang baik dalam memahaminya. (Redza)

Potret Kata Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.