Ya,
hati yang hanya sepotong. Yang entah seperti apakah kondisisnya. Hati tetaplah
hati. Dia mempunyai perasaan. Perasaan yang indah. Atau bahkan sebaliknya bisa
saja keindahannya tertutupi dengan luka-luka yang tersayat. Maka yang muncul
adalah perasaan yang tidak mengindahkan.
Memang
teramat benar, hati yang baik membawa kepada kehidupan yang baik pula. Tetapi
bagaiamanapun kondisinya hati kita tetaplah sepotong. Lantas dimanakah potongan
yang lain itu?. Lagi-lagi hal itu serba misterius.
Dia
ada dimana-mana. Di tempat terjauh sekalipun. Yang engkau bahkan sekalipun belum
pernah mendatanginya. Yang bahkan engkau sekalipun tidak pernah mengenal sebelumnya.
Dia tersenyum ramah kepadamu nun jauh dari sana. Dia melihat kepadamu pun nun
jauh disana pula. Dia dekat denganmu sekalipun dia ada di tempat terjauh
sekailipun. Dia mengahampirimu ketika dia hendak pergi. Meskipun seharusnya kau
tahu, potongan lain itu-yang memutuskan untuk pergi, namun potongan hati yang
lain-yang ada di dalam dirimu membujukmu agar tetap tegar. Tetapi tu adalah hal
yang amat menyulitkan. Dan kalimat itu mungkin saja benar, ketika potongan itu
pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu. Dan bahkan membawa lebih dari
separuh hatimu.
Atau
bahkan sebaliknya dia ada di dekatmu. Yang engkau seringkali mengunjunginya.
Yang bahkan engkau sudah amat sangat paham terhadapnya. Yang engkau paham
kondisinya. Dia tersenyum hangat kepadamu yang ada di dekatmu. Dia melihatmu
sekalipun engkau tidak meliahatnya. Dia dekat denganmu sekalipun kedekatannya
datang dari jauh. Meskipun kau tahu potongan lain itu-yang menghampirimu ketika
potongan yang lain dalam dirimu hendak meninginggalkannya. Lagi-lagi menahanmu
agar tetap tegar. Dan itupun hal yang amat menyulitkan. Mungkin saja benar, dia
datang dengan potongan itu, potongan dari hatimu. Dan bahkan kedatngannya membawa
lebih dari separuh hatimu.
Dia
ada kapanpun. Yang entah kita bahkan kita tidak menyadarinya. Yang lalu, saat
ini, esok hari, setiap waktu. Dia mencoba menemukannmu. Menemukanmu di sudut
terkecil sekalipun. Atau bahkan kamu yang menemukannya. Menemukannya diantara
kesempitan. Menemuknnya diantara hal yang tak terkira.
Hei...dan
ternyata bisa jadi dia adalah potongan lain itu. Potongan yang merapatkan dari
separuh hatimu. Walaupun engkau sekalipun tidak menyadarinya. Karena, memang lagi-lagi
hal itu serba misterius. Potongan itulah yang akan membantumu mengindahkan
keseluruhannya saat potongan di dalam dirimu kurang indah. Potongan itulah yang
akan terus lebih mengindahkan ketika potongan di dalam dirimu yang sudah indah ingin
mencoba untuk terus mengindahkannya. Karena
semua itu sungguh spesial, sama spesialnya dengan milikmu. Tidak peduli
sesederhana apa pun itu. Sepanjang ada pemahaman yang baik
dalam memahaminya. (Redza)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar