Dan
inilah salah satu keajaiban Tuhan akan penciptaannya Yang Maha Agung. Tentang
waktu yang silih berganti juga hikmah yang datang tak henti. Lantas engkau akan
merasa terkerdilkan. Jauh dari kesempurnaan yang mungkin selama ini engkau
cari.
Nah,
akan kuceritakan satu hal kawan. Tentang salah satu keajaiban sekaligus
kebesaran akan Kuasa-Nya yang barangkali selama ini kita lupakan. Maka,
perhatikanlah bagaimana sang surya perlahan mencuat di langit timur. Perlahan
demi perlahan, sang rembulan mulai redup, hilanglah ditelan bumi, bersembunyi
di bawah tudung lagit. Semburat cahaya perlahan menerangi langit. Lagi,
perlahan demi perlahan langit yang semula hitam pekat bertaburan bintang
gemintang, kini hilanglah sudah. Tak ada lagi sang sabit juga purnama yang
memendarkan pantulan sinar, tak ada lagi kerlip bintang yang dengan gagahnya
menjadi bintik-bintik terang bercahaya di panggung langit malam.
Yang
ada justru langit yang cerah, terang benderang. Awan putih nan indah yang
bergumpal-berceceran di angkasa, burung-burung yang bercicit-membawakan simfoni
lagu alami nan indah, kokok ayam mulai berlomba saling sahut menyahut,
embun-embun satu-persatu menetas di ujung-ujung daun, serta udara hangat yang
menyejukkan untuk dinikmati.
Lagi,
hanya menunggu waktu, sementara sang surya yang dengan gagahnya perlahan
berjalan menuju tempat terakhir di langit barat. Perlahan demi perlahan sang
surya mulai menaiki kuasa tertingginya, itulah saat sang surya menampilkan
kekuatan penuhnya, memancarkan kekuatan cahaya dan juga panasnya. Itulah saat
sang surya berada tepat di atas kepala semua orang dimanapun di dunia ini.
Lagi,
hanya menuggu soal waktu, dengan anggunnya perlahan sang surya akan terus
berjalan menapaki tujuan terakhirnya. Hanya menuggu waktu, sang surya akan memancarkan
pesonanya sebelum pada akhirnya tumbang di kaki langit barat. Maka kawan,
lihatlah, ada semburat rona yang mempesona di kala senja-juga akan menyejukkan
mata.
Lagi,
hanya soal waktu, perlahan demi perlahan sang surya akan menenggelamkan dirinya
di bawah garis horizon. Maka saat yang tepat, habislah sudah misinya untuk
menerangi bumi. Itulah saat sang surya merasa senang dan juga menang. Hanya
menunggu waktu, sang surya akan benar-benar lenyap di langit barat.
Kawanku,
ini tentu bukan tentang malam yang personal, intim, indah, dan menentramkan.
Kini aku akan bercerita kepadamu tentang satu lagi waktu yang membuatmu untuk
selalu berpacu. Masihkah engkau ingat, tentang malam yang seharusnya membuat
semuanya menjadi tenang?. Saat malam justru memberikan ketenangan, justru siang
dalah saat yang tepat untuk berperang. Inilah wahana yang akan mengokohkan
komitmen dan kepercayaanmu untuk tetap tegar berjuang dan berkorban. Inilah
wanahana yang ketika kamu meninggikannya untuk memperjuangkan mimpi, lantas
semakin tinggi kuat angin untuk menerpa perjuangannmu semakin menjadi tak
henti. Ia akan meruntuhkanmu, membuatmu tersadar bahwa komitmen dan
kepercayaanmu masih rapuh.
Tetapi
tak semudah itu kau tumbang, ada sahabatmu yang membuatmu mengokohkan kembali
pondasimu. Sahabatmu akan menjadi bahu dan telinga, tempat bersandar dan saling
mendengarkan. Ia akan berjalan bersisian denganmu, bersama. Bukan lagi ia akan
berjalan di depan, karena terlalu egois dan ingin meninggalkanmu. Tidak juga ia
ingin berjalan di belakangmu, karena merasa terlalu lemah.
Secepat
dan selambat apapun langkahmu, ia tetap akan berjalan bersisian denganmu. Setia
untuk menicptakan tapak kaki perjalanan bersamamu, susah dan senang. Ia tetap
akan tetap rela menjadi bagian dari sejarah perjalananmu. Membantumu
merangkaian potongan-potongan mimpi bersama. Karena tak lain dan tak bukan
adalah dia akan saling memperjuangkan. Lantas bangunan yang kau kokohkan dengan
kepercayaan dan komitmen-yang kau tinggikan dengan pondaai yang kuat tadi akan
terlihat jauh lebih indah nantinya.
Dan
dalam perjalanannya yang hebat, di bawah teriknya panas yang juga menyengat,
sungguh ada banyak sekali peluh tetes keringat yang akan kau buat. Tetes
keringat itu, rasa lelah itu, dan semangat yang tak pernah menyerah adalah
bumbu yang akan menyedapkan perjalannanmu. Mereka tahu dan meraka mengerti cara
terbaik untuk meraih mimpi-mimpimu dan mimpi-mimpinya.
Itulah
salah satu cara terbaik Tuhan menejelaskan Kuasa-Nya kepadamu. Dalam segenap
misteri kebesaran-Nya, sengajalah Ia menciptakan batas-batas imajiner, tentu
agar kita tetap belajar dan berikhtiar dan menguak satu per satu misteri yang
sengaja Ia ciptakan. Karena ada sesuatu yang selama ini kita tak sadari, bahkan
ia selalu setia berjalan bersama kita dan tak pernah sedikitpun berkhianat
dalam menjelajahi kehidupan. Ialah sang waktu. Ia serba pasti dan juga milik
Yang Maha Pasti. Seperti siang yang di dalamnya kau habiskan untuk mengeluarkan
semua tetes keringat perjuangan yang kau lakukan higga sang waktu menggiringmu
menuju suatu waktu yang pasti-yang menentramkan dan memberikan ketenangan di
saat malam.
Mungkin kita perlu berterima kasih kepada satu waktu ini. Waktu yang memberimu
banyak kenangan berarti. Waktu yang membukakan kesempatan kepadamu akan luasnya
cakrawala ilmu. Waktu yang mengajarimu untuk tetap bertahan sekalipun banyak
godaan yang menghadang. Waktu yang mengajarimu untuk tetap bersabar, meskipun
dengan sabar kau tak tak tahu akan tiba keajaiban besar.
Mungkin
kerana siang pula, tetes keringatmu kini telah berarati sepenuh hati. Duhai
alangkah indahnya, jika kelak tetes keringat itu akan setia dalam mengisi kolam
oasemu yang juga akan bermanfaat bagi banyak orang.
Duhai
siang, terima kasih telah menjadi salah satu wahana dalam menoreh sejarah
kehidupan yang penuh misteri. [Redza]
2 komentar:
Tulisannya bagus mas.. keren :)
Ya, makasih Cosma...Semoga bisa saling menginspirasi. Tulisanmu juga bagus kok.. keren. Semoga tetap istiqomah berkarya.. :)
Posting Komentar