My Work

You Are My Everything

Jadi, walaupun kita pergi ke antah berantah tak terkira. Bahkan ketika kabar yang lama sekali tak bersua, jangankan kau memperhatikannya, justru ada yang lebih jauh dan lebih hebat yang memperhatikanmu. Ya, walaupun kau sama sekali merasa tak dipedulikan atau bahkan kau sengaja tak mempedulikannya. Jangankan kata hebat yang terucap dari mulutmu untuknya. Dia bahkan mengucapkan kata mulia kepadamu, bahkan tak hanya dari mulut dia berucap. Ada hatinya yang terus berbicara. Setiap saat tanpa rasa penat.
Aduhai, masih saja kita tak menghiraukan. Membiarkan kelembutan perhatiaannya terus menyelimuti kita. Tanpa sedikitpun berharap agar kita sendiri melakukan hal yang sama kepadanya. Atau yang orang banyak bilang minimal kita melakukan ini dan itu yang setara kepada dia. Tetapi tidak, sepanjang hayatnya bahkan tak pernah dia meminta balasan dari kita. Bahkan, kita tidak diharuskan menjadi seperti yang dia minta. Dia tidak mengekang kita, pun tidak mengurung kita dalam paksaannya. Karena barangkali dia amat memahami lebih daripada kita memahaminya.
Duhai malam yang menghadirkan bintang-gemintang nan indah, kau selalu ada di untukku-meskipun langit hitam seringkali menjadikannya mendung-tetapi kau selalu membuatku nyaman. Duhai malam yang menghadirkan rembulan yang tak pernah membual, kau selalu memahamiku-meskipun ingar bingar petir menghujam bumi-tetapi kau selalu membuatku rindu. Cintamu sungguh istimewa. Hingga ku tak akan bisa kubayar dengan bait kata bermakna.
Maka, ingatlah hari itu, saat pertama kau membuka mata. Ada seoarng yang kelak akan selalu hadir untukmu. Meskipun kau tahu dia sama sepertimu-manusia biasa. Tetapi bagi hati kecilmu-dia bagaikan malaikat yang sedang menyerupa. Ya, dia yang selalu membimbingmu menemukan kekuatan dinatara kelemahan dan ketakutan. Ya, dia yang membantumu menapakkan kaki dengan kuat agar kau mampu lewati hari yang penuh dengan cobaan. Seperi sedia kala saat kau belum bisa berpijak secara sempurna. Tetapi dia yang dengan kelembutan hatinya menguatkan hatimu, ‘Kau harus kuat, buat pijakanmu kuat’. Lantas kau akan berpijak dengan kuat. Kau akan bersorak riang, dan kau akan bilang, ‘inilah pijakanku, pijakan yang sangat kuat’.
Maka, saat kau berteriak, dalam hati kecilnya dia tersenyum ramah. Dia tak pernah menjadikanmu temat sumpah serapah. Hatinya tak pernah hilang darimu. Baginya, kaulah mutiara yang tak pernah sirna kemilaunya. Baginya, kaulah bagian dari hatinya. Meskipun selalu ada yang luka gores yang kau buat di hatinya. Tetapi, dia membalas semuanya dengan do’a.
Kelembutan hatinya sungguh istimewa. Menembus dinding kalbu yang membuatnya bercahaya. Kau selalu rela membeirkan nafas hidupmu. Kau selalu menghangatkan jiwa kami. Meskipun dia tak berucap, sungguh hatinya tak akan pernah berkhianat. Barangkali dia tak pernah mengungkapkan janji yang terungkap dari mulutnya. Tapi hatinya telah berikrar untuk menyayangimu dengan sempurna. Dia akan memberikanmu harapan, juga akan memperkuat ikatan-ikatan.
Dari kejauhan, aku selau menemukan apa yang telah dia lakukan. Aku menemukan sedikit makna perjuangan hidup yang selalu ia korbankan. Aku menemukannya meskipun itu hanya sebagian dari perjalan hidupnya. Aku menemukannya, walau terkadang aku tidak bisa memahaminya. Bukan hanya karena pengorbanannya yang tak terasa, tetapi juga karena cintanya yang selalu bermakna. Bukan hanya karena perhatiannya tak tersua, tetapi juga karena kasih sayangnya yang selalu tercipta.
Duhai waktu yang terkadang membuat rindu, Meskipun kau selalu berikrar bahwa dunia ini akan menjadi semakin rumit tapi kebersamaan dengannya, cinta yang hangat darinya, akan membuat semuanya isntimewa nan indah. Maka, jika saja aku bisa berkata kepada angin yang menerbangkan debu, maka tolonglah sampaikan salam ini untuknya. Salam yang menjadikan rindu terbang membawa kesejukan. Sampaikan pula bahwa aku selalu ingin membalas pengorbanannya walaupun hanya sederhana. Maka jika itu belum pula tersampaikan, katakanlah aku selalu mengingatmu meskipun aku ingin berkata dengan kata yang tak sempat terucap kayu kepada api hingga menjadikannya abu. Dengan isyarat yang yang tak sempat tersampaikan awan kepada hujan hingga menurunkan bulir air. Ah ya, aku selalu ingin membuatmu tersenyum. Karena, you are my everything. Ibu. [redza]

Potret Kata Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.