Ceritanya,
adalah tentang sesuatu yang sederhana. Tentang keadaan yang menjadikan kami
terlihat sebagai makhluk kecil yang memang tak sempurna. Awalnya, terlihat biasa
dan serasa tak memberi bekas apa-apa. Begitu terus, hingga kita mengenal apa
yang orang sebut episode bertemu-berpisah. Tetapi lama-kelamaan, waktu akan memberitahumu,
bahwa yang terlihat biasa, tenyata sungguh luar biasa. Bahwa yang serasa tak
memberi bekas apa-apa, ternyata justru sangat bermakna.
Lantas,
seperti keraguan muncul di tengah ketidaktahuan. Muncullah kebingungan. Ketika
kening terus mengkerut dan tak henti memikirkan hidup. Ketika berbgai suara menyeruak
ke dalam telinga-membisikkan arah-arah yang memberikan banyak pilihan. Maka,
itulah yang kau sebut sebagai hidup.
Ini
tentu bukan sekedar apa yang Cassandra bilang soal ramalannya yang tajam.
Inilah hidup yang hebat. Yang akan membawa yang biasa menjadi luar biasa, yang
menjadikan tak membekas apa-apa menjadi sangat bermakna. Itulah hidup, yang
menjadi primadona baru bagi perjalannmu. Kaulah yang akan memberi warna yang
istimewa-bahkan bisa saja warna yang tak lagi tersedia dalam cat minyak para
pelukis. Atau kau yang menjadikannya amunisi bagi setiap kelelahan hingga
menjadiaknnya kesadaran: bahwa ini adalah titipan dari Allah Yang Maha Kuasa, yang
memiliki alam dan seisinya, yang mengatur segalanya, yang menghendaki apa yang
seharusnya terjadi dan tidak terjadi.
Inilah
hidup, tempat dimana kau harus berlari. Pergi jauh. Ah ya, aku sungguh percaya,
seperti beberapa tahun lalu ustaz-ustaz mengingatkanku, man yazra' yahsud. Siapa
yang menanam, dia yang akan menuai. Tak pernah terhitung bukan, berapa ratus
malam sepi yang kau habiskan sampai dini hari untuk menghabiskannya berjuang tanpa
henti?. Berapa ratus jarak yang kau jelajahi hingga tapak kakimu berpijak
dengan kuat?. Ah ya, sekalipun kau seringkali menemukan apa yang tidak ingin
kau temukan, pahitnya hidup, sulitnya hidup. Tetapi biarlah. Percayalah, itu
hanya bagian dari prosses hidup yang perlu dilalui. Ya, kerana bukankah bersama
setiap kesulitan itu ada kemudahan?, Inna ma'a al-usri yusra.
Inilah
hidup, dinamikanya selalu membentang dari timur ke barat. Kadang membuat sedih,
kadang pula membuat tersenyum. Aduhai, kadang terasa pelik, membuat raga tak
pernah bergeming. Ah ya, kadang menyakitkan, menyesal, perih, tetapi percayalah
obat mujarab yang menyembuhkannya adalah kesadaran, bahwa masih banyak orang
lain yang lebih sedih, penuh deirta seumur hidup, mengalami kejadian yang lebih
menyakitkan dibandingkan kita.
Inilah
hidup. Terkadang tak telihat mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak.
Inilah hidup yang terkadang membingungkan antara berlari dan berdiam diri. Tetapi
yang jelas, Inilah hidup, tempat yang memberikanmu penuh arti bahwa semua yang
ada pasti akan kembali.
Ah
ya, lambat laun kau akan tersadar tentang mengapa aku bisa sampai disini, atau
tentang mengapa aku bisa seperti ini. Karena kau tak tersadar. Kadang kau harus
pergi mencari apa yang seharusnya kau cari. Kadang kau harus berjuang,
memperjuangkan apa yang seharusnya kau perjuangkan. Kadang kau harus bersabar,
menahan setiap cobaan yang menghadang. Maka, pergilah sejauh mata memandang, berjuanglah
seluas lautan membentang, bersabarlah seluas alam berkembang.
Hingga
pada akhirnya kau terbangun dan menyadarinya dengna penuh arti bahwa selalu ada
kisah dari kehidupan. Tetapi yang jelas, kehiduapn layaknya aliran air, kelak
pada saatnya akan sampai pada suatu muara. Mengakhiri segala kisah yang pernah
tercipta.[redza]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar