My Work

Survive

Nak, jangan terlalu terlarut dalam kekecewaan, karena itu hanya membuatmu semakin kecewa. Nak, jangan terlalu terlarut dalam kecemasan, karena itu akan semakin membuatmu cemas. Percayalah Nak, akan selalu ada hal yang lebih indah jika kau tetap bersabar dan berusaha.
Nak, tidak mudah menjalankan apa yang kau sebut hidup. Kelak kau akan tahu lika-liku hidup. Kelak kau akan tahu kerasnya ombak kehidupan. Kelak kau akan tahu ada mutiara terbaik dibalik derasnya ombak. Biarlah kelak kau yang akan menemukannya. Karena I wnat you to know, there`s always fight to survive.
Nak, meskipun kau tahu, membayangkan harapan sungguh mudah. Tidak sesulit saat kau mengejarnya. Bahkan saat hendak mencapai apa yang kau sebut puncak teretinggi, justru kau tergelincir jatuh kembali. Itulah hidup nak, Kadang menyakitkan, membosankan, menyesakkan. Sama seperti kau menuliskan sesuatu di pasir pantai, saat ombak menyapu pantai, hilanglah sudah apa yang kau tulis. Tetapi bukankah kau selalu bisa menulisnya lagi?, bukankah masih selalau ada tempat lain di garis pantai yang lain untuk kau tuliskan kembali?. Walaupun kau tahu, menuliskannya kembali-tetap gulungan ombak akan menghapus semuanya kembali. Tak peduli seberapa besar yang kau tulis, tak peduli seberapa banyak yang kau tulis, tak peduli apapun yangkau tulis.
Nak, ada banyak hal yang harus kita pelajari di tempat yang sebut kehidupan. Termasuk ketika kau memutuskan unutk menyerah saat kau terjatuh, saat apa yang kau tuliskan lenyap, hilang seketika, tak tersampaikan. Padahal jika kau tahu, setelah itu bisa jadi akan ada hal-hal yang tak kau duga. Ya, seperti saat kau merasakan keindahan malam dengan bintang gemintang yang bertaburan indah, rembulan yang menyejukkan hati-setelah kau merasakan teriknya mentari di siang hari.
Nak, kau harus mengukuhkan hatimu, mengukuhkan keyakinan tentang apa yang kau sebut mimpi dalam kehidupanmu-yang selalu kau pegang erat bersamaan dengan segala usaha dan pengorbanan yang kau lakukan. Kelak kau akan tahu bahwa akan ada cerita indah di muara sana ketika kau telah melewati semua arus-arus kehidupan.
Kau juga menyadarinya nak, bukankah semesta saja diciptakan melalu serangkaian proses  dan kejadian yang bertahap. Bahkan kehidupan yang kau jalani pun tak akan pernah berubah jika kau hanya mengandalkan apa yang kau sebut ‘percobaan pertama, pertama, dan pertama’. Sekarang kau tersenyumlah, rasakan nikmatnya saat peluh terus mengucur di sekujur tubuh. Rasakan indahnya saat-saat yang tepat untuk kau tersenyum. Karena kau harus yakin nak, selalu ada tahap yang kau sebut proses. Tak terbilang meskipun kau berulang kali gagal, berulang kali sakit hati, berulang kali terjatuh, berulang kali kecewa. Kareana aku yakin lebih baik kita gagal ketika mencobanya daripada gagal untuk mencobanya. Lakukanlah lagi dan lagi. Kelak kau akan merasakan lelahnya mencoba sekaligus indahnya mencoba.
Baiklah nak, sesekali tidakkah kita perhatikan apa yang diperhatikan orang lain untukmu?. Ada orang-orang yang selalu mendukungmu, memperhatikannmu, dengan rela menjadikan dirinya sebagai pondasi agar kau tetap teguh dan tegar. Orang-orang yang selalu hadir dalam hatimu, dalam hari-harimu. Orang yang kau sayangi, orang yang rindukan kehadirannya. Itulah nak, mengapa pula langit enggan untuk berdiri sendiri, selalu ada bintang-gemintang yang membentuk formasinya, rembulan yang indah. Membuat langit malam terlihat indah mempesona.
Nak, aku tidak akan pernah memintamu mengembalikkan segala pengorbanan yang telah kuberikan padamu. Aku hanya ingin kau tumbuh menjadi apapun yang kau inginkan. Itu sudah cukup membuatku bangga padamu. Itu sudah cukup membuat hatiku tersenyum Itu sudah cukup membuatku menitikkan air mata kebahagiaan meilhatmu tersenyum bangga.
Sudahlah nak, jagalah dirimu sebaik mungkin. Sama seperti kau menjaga orang-orang yang kau sayangi. “Percayalah Nak, peselancar terbaik tidak pernah lahir dari tenangnnya ombak yang dilaluinya”. (redza)

Potret Kata Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.