Selalu
saja ada alasan untuk melupakan, tetapi aku yakin jika kau melakukannya kelak
kau tak akan dilupakkan, bahkan kau akan terus diingat. Selalu saja ada alasan
untuk meninggalkan, tetapi aku yakin jika kau lakukan kelak kau tak akan
ditinggalkan, bahkan akan selalu dikenang.
Kita
tahu, ada kalanya kita harus meledakkan semua bom-bom hasil keringat kita. Atas
alasan agar ledakkan itu mampu menggema seantero jagat. Agar orang lain tahu,
agar dunia tahu apa yang telah kita perjuangkan. Tetapi ada saatnya pula kita memilih
untuk terdiam-membungkam seluruh mulut kita. Bukan karena alasan kita tak
mampu, tetapi alangkah baiknya kita menyimpan bom-bom hasil keringat kita.
Menunggu waktu yang tepat. Nah, dalam menunggu itulah kita terus memperbaiki
diri agar ledakkan yang kita ciptakkan akan lebih hebat nan bombastis. Karena
bisa jadi, diam itu adalah alasan terbaik untuk kita agar terus membenahi diri.
Menciptakan bom-bom terbaik. Kelak, jika bom-bom terbaikmu telah tercipta,
bom-bom itu akan meledakkan seluruh perkiraanmu yang tak kau bayangkan. Bisa
jadi akan ada banyak orang yang terpelongo menganga melihat hasil ledakkanmu.
Tentu kita tak akan pernah
menyangka, bagaimana mungkin seorang anak kampung yang hidup dengan penuh
keterbatasan, telah membuat orang-orang di dunia ini terpana melihat ledakkan
bom-bom hasil jerih payahnya. Itulah seorang Andrea Hirata lewat tulisannya dia
mampu berbicara ke banyak orang tentang perjalanan hidupnya menggapai
mimpi-mimpinya. Atau tentu kita tak pernah menyangka, bagaimana mungkin seorang
Stephen Hawking, ilmuwan yang hampir lumpuh total ternyata ledakkannya telah
membuat orang-orang mengetahui teori
tentang asal-muasal alam semesta. Atau di belahan bumi lain, seorang wanita
single parent, J. K. Rowling telah
meledakkan bom-bomnya menjadi sebuah karya fenomenal yang mampu menyihir dunia,
dia telah menjelmakan alam imajinasinya menjadi sebuah karya yang spektakuler. Atau
tak kalah hebat lagi seorang maestro musik, Bethoven, yang mengalami gangguan
pendengaran justru mampu melantunkan irama-irama musik yang hebat.
Kita tahu, ada banyak sekali
halangan, keterbatasan, cobaan yang selalu mengahadang kita, tetapi kita tahu
juga, saat sedang direndahkan, dilecehkan, dicaci, dicoba, maka saat yang sama
itulah sejatinya kekuatan kita muncul. Sebuah kekuatan perlawanan untuk
mencipta. Sebuah kekuatan perlawanan untuk merakit karya-karya terbaik kita.
Banyak sekali orang yang tak sanggup menghadapi keterbatasan, hingga
melontarkan sumpah-serapah, mengutuk kehidupan bahwa hidup ini tak adil. Tetapi
justru orang-orang yang sabar mampu merubah keterbatasn menjadi kelebihan,
mampu merubah penghinaan menjadi sebuah pengharagaan.
Lantas bagaimana mungkin kita akan
mencerca hidup jika ternyata makian kita tak sanggup untuk meluluhlantahkan
cobaan yang kita hadapi. Bagaiman mungkin kita akan mengutuk hidup kita jika
ternyata mantra-mantra kutukan kita tak sanggup untuk menyihir hidup ini
menjadi lebih indah. Bukankah hidup ini hanyalah titipan?. Maka, jadikanlah
hidupmu menjadi sebaik-baiknya titipan. Jangan kau rusak amanah itu untuk
menjaganya. Ciptakan karya-karya terbaikmu.
Pergilah
jika memang kau harus pergi. Karena siapa tahu masih banyak hal lain yang harus
kau kerjakan di luar sana. Jangan pernah takut bermimpi, teruslah merangkai
mimpi-mimpimu. Jangan pernah merasa puas untuk berkarya. Apapun itu. Karena, dengan karya-karya yang
kalian ciptakan, dengan karya-karya yang kalian perjuangkan, dengan karya-karya
yang kalian ledakkan, bisa jadi kau akan dikenang. Meskipun kau sudah tiada
lagi di dunia ini, tetapi karya-karyamu akan tetap hadir. Memberikan motivasi
bagi orang lain. Memberikan inspirasi bagi banyak orang. Berkaryalah selama
masih banyak kesempatan. Jangan pernah
puas dan jangan berhenti untuk berkarya. Berjanjillah, kelak suatu saat nanti,
akan ada hal-hal hebat yang akan kau ledakkan. Jagalah diri baik-baik. Titipkanlah
dirimu kepada Allah, ialah Dzat yang tidak akan pernah menyia-nyiakan barang
titipannya. Semoga Allah selalu memberimu kekuatan.[Redza]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar